Besok 1 tahun sudah saya menjadi IBU.
Hiks mata langsung berkaca-kaca. Ga terasa memang menjalani hari-hari yang menyenangkan sejak kehadiran Farradyna Putri Kirana Larasati. Farra, putri dari Deddy & Lina, cahaya dalam keluarga yang selaras hatinya.
Melahirkan secara sesar adalah pilihan yang harus saya ambil atas rekomendasi Dr. Achmad Mediana, spesialis obgyn yang saya pilih saat itu. Farra sudah hampir 42 minggu dalam kandungan, plasenta saya mengalami pengapuran. Plus lingkar kepala yang terlalu besar, belum masuk jalan lahir dan pembukaan 1 yang tidak bertambah. Itu alasannya.
Dan ternyata benar, bayi yang saya lahirkan cukup besar.. 4,1 kg. Rambutnya tebal, pipinya gembil sampai matanya nyaris ga bisa terbuka, dan kulitnya putih. Meskipun saya tidak terlalu ambil pusing soal ini, tapi rasa-rasanya banyak yang berharap kulit Farra ikut Papanya, hehehee...
Begitu lahir, satu hal yang luput dari persiapan saya adalah memilih dsa yang sesuai keinginan hati. Ternyata dsa yang memeriksa Farra saat itu cukup berhasil membuat kejutan-kejutan yang kurang menyenangkan buat saya sebagai ibu baru. Banyak vonis yang disampaikan tentang Farra, sampai saya dan suami harus berargumen dengan diagnosanya, yang menurut saya sangat berlebihan. Jantung dan infeksi virus dalam darah katanya. Alhamdulillah, sejak Farra pulang dari RS hingga saat ini, semua diagnosa yang disampaikan waktu tidak terbukti.
Kejutan kedua yang saya alami adalah tentang asi. Alhamdulillah lagi saya dikaruniai asi yang cukup bahkan berlebih. Dua hari setelah melahirkan, payudara membengkak hingga ke ketiak. Untung suster yang menangani saya di KMC waktu itu sangat baik, mau massage saya jam 2 malam. Seminggu setelah melahirkan, saya sempat demam tinggi, menggigil sampai 40 derajat celsius. Seumur hidup baru kali itu menggigil. Kalau orang jawa bilang, itu namanya
ngrangka'i. Memang harus ditahan-tahan dan tidak perlu minum obat. Tapi karena panik sudah 2 hari demamnya ga turun, jam 3 malam saya ke UGDnya KMC. Sampai disana, ngobrol-ngobrol dengan dokternya dan saya disuruh pulang lagi.. :)
Produksi berlebih namun Farra belum bisa latch on dengan baik. Mungkin karena
flat nipple saya atau
tied tongue Farra yang membuatnya sulit menyusu. Yang jelas perjuangan untuk bisa menyusui Farra tidak mudah sama sekali. Bengkak, lecet, berdarah dan mengelupas. Nyeri sampai ke ubun-ubun dan tulang rusuk belakang jadi menu sehari-hari waktu itu. Ditambah nangisnya Farra setiap tidak berhasil menyusu. Lengkap.
Sempat konsultasi dengan konselor laktasi. Sempat mengikuti kelas ibu menyusui. Sempat ke klinik laktasi. Farra akhirnya tidak menyusu lagi ketika usia 3 bulan. Saya sedih, tapi tidak mau terlalu pusing. Perjalanan masih panjang. Asi saya masih berproduksi dan saya tetap mau memberikan asi perah. Alhamdulillah sampai hari ini, masih ada 350-500ml asi yang saya berikan setiap hari. Dan saya juga yakin, bonding dan kedekatan dengan anak bisa diterapkan dengan berbagai cara.
Time running fast, sekarang mungkin Farra sudah 12 kg. Kalau soal makan dan berat badan, bisa dibilang Farra cenderung advance dibanding bayi seumurannya. Disaat sepupunya hanya mau makan nasi tim, Farra sudah mau makan nasi. Disaat para mama sibuk menerapkan BLW or baby lead weaning, Farra sudah sering minta makan sendiri sejak 2 bulan yang lalu. Sekarang kalau pergi dengan Farra, ga lupa bawa piring, gelas dan sendok plastik untuk Farra :)
Sepanjang menjadi ibu, saya ga pernah menyesal membeli aneka perlengkapan bayi yang kadang-kadang ga penting, cuma dipakai sebentar atau ternyata tidak praktis sama sekali. Sebut aja kursi mandi, neck ring, rompi tebal, sampai baju-baju bayi yang dipakai tidak lebih dari 3 kali. Setiap yang saya habiskan untuk Farra adalah konsekuensi atas keinginan saya memiliki anak. Baik itu waktu, tenaga dan materi.
Perjalanan hidup ini sejak menjadi orang tua, ibu, dan wanita seutuhnya sejak 25 February 2010 sedikit banyak membawa perubahan buat saya. Saya merasa lebih hormat kepada orang tua saya, saya menjadi lebih berani menghadapi orang lain, saya menjadi lebih sabar, dan rasanya saya menjadi lebih cerewet (papa pasti tau banget yang satu ini). Ups, anyway.. saya juga melihat papa makin dewasa dan sebagai seorang ayah dia sosok yang super sangat sabar dan penyayang. *hughug*
Happy birthday my little girl.
Happy 1st year anniversary as parent papa Deddy.
Love you both, more n more. xOxO